Ah, akhirnya setelah sekitar hampir sebulan gue berhasil membuat postingan di blog.
Hari ini (Senin, 31 Agustus 2015) gue baru aja hadir di pertemuan perdana kelas mata kuliah gue.
Yup.
Gue udah di bangku kuliah.
I still can't believe it :')
I mean, rasanya kayak baru sekitar 3 tahun yang lalu gue lulus SD dan iseng-iseng buat blog, dan rajin memposting hal-hal yang kelewat nggak ada pentingnya sama sekali (well, sampai sekarang juga masih suka post yang nggak penting-penting sih...) :'D
Rasanya kayak baru tahun lalu gue lulus SMP dan masuk ke SMA Negri di ibukota, dan masih berambisi untuk bisa jadi anak IPA.
Rasanya kayak baru 2 bulan yang lalu gue deg-degan menghadapi UN, SNMPTN, SBMPTN, dan Ujian Mandiri Univ A.
Rasanya kayak...
Rasanya aneh aja.
Tanpa gue sadari, time flies way too fast :(
Gue bahkan masih nggak percaya kalau sekarang gue lagi duduk di kamar rumah tante gue (karena rumahnya cukup dekat dengan Univ A, yang pada akhirnya, gue tempati sebagai kampus gue), mengetik di notepad laptop (yup, karena di sini nggak ada wifi).
Gue masih nggak percaya kalau temen-temen SMA gue sekarang udah pada mencar di seluruh nusantara (hahaha!), mengejar cita-cita lewat studi mereka masing-masing :')
Nggak tau kenapa ya, rasanya gue baru bisa ngerasain apa yang kata orang kalau jarak jauh sama orang-orang yang kita kenal itu rasanya sakit dan sedih :'(
Hahaha oke, postingan kali ini mungkin kelewat baper, tapi itu yang sekarang ini lagi gue rasakan.
Ketakutan, kekhawatiran, dan kecemasan gue yang pernah gue rasakan 3 tahun yang lalu, tepat saat gue akan masuk SMA Negri yang anak-anaknya sama sekali nggak ada yang gue tau, kembali gue rasakan. 3 tahun yang lalu, sulit rasanya buat gue untuk bisa move on dari masa SMP, masa di mana gue begitu menikmati ketawa lepas bareng temen-temen deket gue khususnya bareng Aivi (thanks a bunch for always being there in every single silly and dumb imagination we've ever had!), nunggu dijemput di perpustakaan sambil baca-baca majalah Gadis atau novel dan (kalau lagi males baca tulisan yang banyak) ensiklopedia, jajan di kantin dan gue yang gak tau harga selalu protes setiap kali beli makanan karena menurut gue harganya masih kemahalan (dan gue di-"wooh"-kan temen-temen gue karena gak tau diri._.), ikut ekskul sampai jam 5 sore, nunggu dijemput sambil duduk di lobby atau kadang di pinggir jalan menuju lobby, dan satu hal yang paling gue sukai selama menjadi murid di SMP itu adalah, jalan menuruni tangga sepulang sekolah~
Gatau kenapa, rasanya adem aja gitu, menyusuri tangga apalagi tangga yang paling dekat ruang guru dan lab komputer. Hahaha~
Gue juga inget suasana gedung SMP waktu lagi hujan. Cuaca yang mendung dan dinginnya angin yang bertiup cukup kencang (sampai dahan pohon-pohon bergoyang~), entah kenapa buat gue semakin bersemangat mengikuti kegiatan belajar mengajar :P
Di saat murid lainnya ngantuk, gue malah semangat banget rasanya dan siap dengerin penjelasan guru. Hahahaha
Dan begitu gue masuk SMA, gue sedih banget karena gue merasa seolah-olah dunia berputar begitu cepat (hahah apa sih gaya bahasa gue-_-).
Tapi yah, gitu deh rasanya. Gue bahkan sempat memposting struggles dan sufferings yang gue rasakan selama masa peralihan dari SMP ke SMA di blog ini.
Dan sekarang, gue takut hal itu terulang lagi.
Gue takut gue kesulitan beradaptasi sama lingkungan baru, bertemu orang-orang baru, menyesuaikan jadwal studi yang baru, dan tentunya di tempat tinggal yang baru dengan keseharian yang baru.
Iya sih, bagaimana pun juga, hidup pasti bakal berubah. Entah itu kebiasaan, pola pikir, orang-orang yang kita temui dan kita ajak kerjasama bahkan sampai dijadikan teman main. Kalau nggak ada perubahan, bukan hidup yang sesungguhnya namanya. Hahaha, sok asik begini kan jadinya postingan gue :')
Belakangan ini entah kenapa, pikiran gue lagi penuh dengan hal-hal yang isinya ngingetin betapa berharganya setiap hal kecil yang kita lakukan dalam hidup. Iya, jadi waktu itu gue lagi iseng buka-buka Path dan salah satu temen gue ada yang memposting foto bertuliskan "Enjoy the little things in life, because one day you will look back, and realize they were the big things."
And it really did slap me right on the face. Like, yah gue jadi sadar aja gitu. Ternyata hal-hal kecil yang kita lakukan dalam hidup inilah yang pada akhirnya terasa bermakna. Contohnya yah kayak yang tadi gue tulis, waktu gue masuk SMA, gue sangat merindukan masa SMP gue yang kebanyakan isinya hal-hal rada sepele kayak baca-baca di perpus sambil nunggu dijemput, suasana hujan dan angin kencang nan mendung selama KBM, hingga jalan menuruni tangga sepulang sekolah -_-
Belakangan gue juga baru sadar hal-hal kecil yang sebenarnya begitu gue nikmati selama masa SMA. Gue sangat menikmati izin ke toilet sama guru dan sengaja lewat tangga yang paling jauh dari ruang kelas dengan maksud kepingin jalan-jalan ngintipin adek-adek kelas dan orang-orang tertentu di kelas lain yang sempat (ehem) diincar sama temen gue juga *HAHA* dan tak lupa dengan maksud supaya bisa jajan ke kantin. Gue sangat menikmati jalan di lorong kelas lantai 3 di hampir setiap jam istirahat kedua untuk kegiatan di Rohkris, sangat menikmati nangkring di perpus dengan maksud numpang wifian dan ngadem sepulang sekolah sambil nunggu dijemput, sangat menikmati deg-degannya Senin pagi jam pertama which was Akuntansi yang diajar sama Pak Robert, sangat menikmati jalan di lapangan di bawah pohon beringin waktu musim gugur (pas daun-daun cokelatnya berguguran, serasa autumn di Eropa~ HAHA), dan masih banyak lagi :(
Gue heran aja gitu, kenapa masa-masa paling seru dan paling bisa dinikmati dari setiap siklus kehidupan adalah di saat-saat penghujung? Well, okay, mungkin gue salah tata bahasanya. Hahaha.
Maksud gue, di setiap masa yang kita lalui.
Nggak tau apa cuma gue yang ngerasa kayak begini atau semua orang juga merasakan hal yang sama, tapi gue baru menikmati masa SMP gue di kelas 9, dan masa SMA gue di kelas 12.
If I could turn back the time, I'd definitely start my senior year in high school back again.
Seenggaknya, untuk satu tahun terakhir kemarin.
Seenggaknya gue bisa memperbaiki nilai-nilai gue dan lebih tahu diri dalam mengambil keputusan untuk pilihan kampus dan prodi di SNMPTN supaya gue gak salah taktik lagi. Hahaha, oke yang ini lupakanlah sudah~
Intinya sih, itu aja.
You'll never know how important those small things you've done in your whole entire time in high school untill you realize, you really have to leave and step on the bigger stage of your life in college :')
Karena masa sekolah nggak akan terulang lagi.
-Kezia Tania-
Hari ini (Senin, 31 Agustus 2015) gue baru aja hadir di pertemuan perdana kelas mata kuliah gue.
Yup.
Gue udah di bangku kuliah.
I still can't believe it :')
I mean, rasanya kayak baru sekitar 3 tahun yang lalu gue lulus SD dan iseng-iseng buat blog, dan rajin memposting hal-hal yang kelewat nggak ada pentingnya sama sekali (well, sampai sekarang juga masih suka post yang nggak penting-penting sih...) :'D
Rasanya kayak baru tahun lalu gue lulus SMP dan masuk ke SMA Negri di ibukota, dan masih berambisi untuk bisa jadi anak IPA.
Rasanya kayak baru 2 bulan yang lalu gue deg-degan menghadapi UN, SNMPTN, SBMPTN, dan Ujian Mandiri Univ A.
Rasanya kayak...
Rasanya aneh aja.
Tanpa gue sadari, time flies way too fast :(
Gue bahkan masih nggak percaya kalau sekarang gue lagi duduk di kamar rumah tante gue (karena rumahnya cukup dekat dengan Univ A, yang pada akhirnya, gue tempati sebagai kampus gue), mengetik di notepad laptop (yup, karena di sini nggak ada wifi).
Gue masih nggak percaya kalau temen-temen SMA gue sekarang udah pada mencar di seluruh nusantara (hahaha!), mengejar cita-cita lewat studi mereka masing-masing :')
Nggak tau kenapa ya, rasanya gue baru bisa ngerasain apa yang kata orang kalau jarak jauh sama orang-orang yang kita kenal itu rasanya sakit dan sedih :'(
Hahaha oke, postingan kali ini mungkin kelewat baper, tapi itu yang sekarang ini lagi gue rasakan.
Ketakutan, kekhawatiran, dan kecemasan gue yang pernah gue rasakan 3 tahun yang lalu, tepat saat gue akan masuk SMA Negri yang anak-anaknya sama sekali nggak ada yang gue tau, kembali gue rasakan. 3 tahun yang lalu, sulit rasanya buat gue untuk bisa move on dari masa SMP, masa di mana gue begitu menikmati ketawa lepas bareng temen-temen deket gue khususnya bareng Aivi (thanks a bunch for always being there in every single silly and dumb imagination we've ever had!), nunggu dijemput di perpustakaan sambil baca-baca majalah Gadis atau novel dan (kalau lagi males baca tulisan yang banyak) ensiklopedia, jajan di kantin dan gue yang gak tau harga selalu protes setiap kali beli makanan karena menurut gue harganya masih kemahalan (dan gue di-"wooh"-kan temen-temen gue karena gak tau diri._.), ikut ekskul sampai jam 5 sore, nunggu dijemput sambil duduk di lobby atau kadang di pinggir jalan menuju lobby, dan satu hal yang paling gue sukai selama menjadi murid di SMP itu adalah, jalan menuruni tangga sepulang sekolah~
Gatau kenapa, rasanya adem aja gitu, menyusuri tangga apalagi tangga yang paling dekat ruang guru dan lab komputer. Hahaha~
Gue juga inget suasana gedung SMP waktu lagi hujan. Cuaca yang mendung dan dinginnya angin yang bertiup cukup kencang (sampai dahan pohon-pohon bergoyang~), entah kenapa buat gue semakin bersemangat mengikuti kegiatan belajar mengajar :P
Di saat murid lainnya ngantuk, gue malah semangat banget rasanya dan siap dengerin penjelasan guru. Hahahaha
Dan begitu gue masuk SMA, gue sedih banget karena gue merasa seolah-olah dunia berputar begitu cepat (hahah apa sih gaya bahasa gue-_-).
Tapi yah, gitu deh rasanya. Gue bahkan sempat memposting struggles dan sufferings yang gue rasakan selama masa peralihan dari SMP ke SMA di blog ini.
Dan sekarang, gue takut hal itu terulang lagi.
Gue takut gue kesulitan beradaptasi sama lingkungan baru, bertemu orang-orang baru, menyesuaikan jadwal studi yang baru, dan tentunya di tempat tinggal yang baru dengan keseharian yang baru.
Iya sih, bagaimana pun juga, hidup pasti bakal berubah. Entah itu kebiasaan, pola pikir, orang-orang yang kita temui dan kita ajak kerjasama bahkan sampai dijadikan teman main. Kalau nggak ada perubahan, bukan hidup yang sesungguhnya namanya. Hahaha, sok asik begini kan jadinya postingan gue :')
Belakangan ini entah kenapa, pikiran gue lagi penuh dengan hal-hal yang isinya ngingetin betapa berharganya setiap hal kecil yang kita lakukan dalam hidup. Iya, jadi waktu itu gue lagi iseng buka-buka Path dan salah satu temen gue ada yang memposting foto bertuliskan "Enjoy the little things in life, because one day you will look back, and realize they were the big things."
And it really did slap me right on the face. Like, yah gue jadi sadar aja gitu. Ternyata hal-hal kecil yang kita lakukan dalam hidup inilah yang pada akhirnya terasa bermakna. Contohnya yah kayak yang tadi gue tulis, waktu gue masuk SMA, gue sangat merindukan masa SMP gue yang kebanyakan isinya hal-hal rada sepele kayak baca-baca di perpus sambil nunggu dijemput, suasana hujan dan angin kencang nan mendung selama KBM, hingga jalan menuruni tangga sepulang sekolah -_-
Belakangan gue juga baru sadar hal-hal kecil yang sebenarnya begitu gue nikmati selama masa SMA. Gue sangat menikmati izin ke toilet sama guru dan sengaja lewat tangga yang paling jauh dari ruang kelas dengan maksud kepingin jalan-jalan ngintipin adek-adek kelas dan orang-orang tertentu di kelas lain yang sempat (ehem) diincar sama temen gue juga *HAHA* dan tak lupa dengan maksud supaya bisa jajan ke kantin. Gue sangat menikmati jalan di lorong kelas lantai 3 di hampir setiap jam istirahat kedua untuk kegiatan di Rohkris, sangat menikmati nangkring di perpus dengan maksud numpang wifian dan ngadem sepulang sekolah sambil nunggu dijemput, sangat menikmati deg-degannya Senin pagi jam pertama which was Akuntansi yang diajar sama Pak Robert, sangat menikmati jalan di lapangan di bawah pohon beringin waktu musim gugur (pas daun-daun cokelatnya berguguran, serasa autumn di Eropa~ HAHA), dan masih banyak lagi :(
Gue heran aja gitu, kenapa masa-masa paling seru dan paling bisa dinikmati dari setiap siklus kehidupan adalah di saat-saat penghujung? Well, okay, mungkin gue salah tata bahasanya. Hahaha.
Maksud gue, di setiap masa yang kita lalui.
Nggak tau apa cuma gue yang ngerasa kayak begini atau semua orang juga merasakan hal yang sama, tapi gue baru menikmati masa SMP gue di kelas 9, dan masa SMA gue di kelas 12.
If I could turn back the time, I'd definitely start my senior year in high school back again.
Seenggaknya, untuk satu tahun terakhir kemarin.
Seenggaknya gue bisa memperbaiki nilai-nilai gue dan lebih tahu diri dalam mengambil keputusan untuk pilihan kampus dan prodi di SNMPTN supaya gue gak salah taktik lagi. Hahaha, oke yang ini lupakanlah sudah~
Intinya sih, itu aja.
You'll never know how important those small things you've done in your whole entire time in high school untill you realize, you really have to leave and step on the bigger stage of your life in college :')
Karena masa sekolah nggak akan terulang lagi.
-Kezia Tania-