Stop Pemanasan Global!
Sekarang adalah zaman dimana Pemanasan Global alias Global Warming lagi beken-bekennya jadi bahan pembicaraan orang di seluruh dunia. Pemanasan Global, seperti menurut WikiPedia, adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi. Menurut IPCC atau singkatan dari Intergovernmental Panel on Climate Change, suhu bumi kita akan bertambah setidaknya 1.1 hingga 6.4 °C mulai dari tahun 1990 - 2100. Wah, gawat!
Nah, polusi udara inilah yang membuat lapisan ozon bumi kita menjadi berlubang-lubang, dan mengakibatkan sinar ultra violet dari matahari yang masuk ke bumi menjadi tidak seimbang.
Selain adanya polusi udara, aktivitas manusia lainnya yang menimbulkan dampak yang buruk pada Pemanasan Global adalah pembangunaan gedung-gedung yang biasanya terjadi di kota.
Bukan bermaksud untuk melarang pembangunan gedung-gedung itu sih, tapi paling tidak, pembangunannya bisa dikurangi sedikit demi sedikit. Toh, sebelum gedung-gedung itu dibangun, sebenarnya masih banyak pohon-pohon dan tanaman lainnya yang tersebar yang dapat membantu mengurangi dampak dari Pemanasan Global :D
Terus, penyebab keduanya adalah efek rumah kaca. Nah, yang satu ini disebabkan oleh gas CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O yang terjadi di lapisan troposfer. Dan akibatnya, panas terperangkap dalam lapisan itu dan menimbulkan Pemanasan Global :(
Wah, pokoknya banyak banget deh penyebab-penyebab terjadinya Pemanasan Global! >_<
Sekarang, saya ingin memberi tahu tentang akibat-akibat dari Pemanasan Global.
Salah satu dari akibat terjadinya Pemanasan Global yang paling mencolok, sudah pasti adalah suhu di bumi menjadi semakin meningkat. Tetapi, ada lagi yang merupakan dampak yang cukup menonjol dari Pemanasan Global. Hal itu tidak beda jauh dengan kenyataan bahwa suhu di bumi menjadi semakin meningkat, yaitu mencairnya es di berbagai tempat di dunia.
Berbagai sumber mengatakan bahwa pada tahun 1988, es di Kutub Utara akan mencair secara total di tahun 2008 sampai 2010. Tapi, untungnya saja, tidak sepenuhnya benar. Buktinya, masih ada beberapa bagian di Kutub Utara yang masih bisa ditempati oleh beruang kutub. Sayangnya, 'ditempati' maksudnya hanya bisa 'ditempati' saja.
Intinya, beruang kutub yang tinggal di sana menjadi semakin sulit mendapatkan makanan.
Sementara itu dampak yang terjadi bila es di Kutub Utara terus mencair, adalah semakin tingginya massa air laut. Sejak tahun 1960an, ketebalan es di Kutub Utara telah berkurang sebanyak 42% selama kurang-lebih 40 tahun terakhir!
Beberapa bulan yang lalu, saya pernah menonton sebuah film dokumentasi dari dua orang pengamat di saluran TV National Geographic, yang memperlihatkan sekilas tentang kehidupan tiga ekor beruang kutub di zaman Pemanasan Global. Mereka kesulitan mencari makanan, karena es di sana sudah mencair cukup banyak, dan banyak hewan-hewan lainnya (yang seharusnya menjadi mangsa mereka) sudah pergi menjauhi tempat tersebut karena kondisi yang mengharuskan mereka untuk pergi.
Sampai akhirnya, induk mereka menjadi mangsa dari sekelompok beruang jantan dari kelompok lain beruang kutub seperti mereka.
Coba bayangkan! Bahkan sekarang saja, beruang kutub mulai menjadi kawanan hewan yang mulai sedikit demi sedikit memangsa sesamanya, akibat semakin sedikitnya bahan makanan dan sedikitnya tempat yang seharusnya menjadi habitat mereka, hanya karena Pemanasan Global! Sekarang saja, tidak sedikit berita-berita baik dari luar maupun dalam negeri yang menyiarkan kabar bahwa akhir-akhir ini sering terjadi perpindahan habitat yang sebenarnya pada banyak hewan.
Entah apa yang akan terjadi 10 tahun mendatang apabila kita, manusia (yang memiliki kendali paling besar dalam mengurangi risiko terjadinya Pemanasan Global dari seluruh ciptaan Tuhan) tidak melakukan updaya-upaya yang dapat membantu mengurangi terjadinya Pemanasan Global. Oleh sebab itu, berikut adalah berbagai upaya yang bisa kita lakukan untuk mengurangi Pemanasan Global:
1. Mengurangi penggunaan kendaraan yang punya potensi tinggi dalam menimbulkan polusi udara (kita bisa ikut aktif dalam program Car Free Day atau Hari Bebas Kendaraan Bermotor)
2. Mengurangi penggunaan alat-alat rumah tangga yang berisiko membuat lapisan atmosfir bumi menjadi semakin tipis (contohnya, kayak AC, TV, komputer, dll yang dipakai secara berlama-lama. Toh, dengan cara mengurangi pemakaiannya, kita juga bisa berhemat membayar tagihan listrik. Hahaha.. :D)
3. Menanam tanaman di sekitar rumah (untuk rumah yang kecil, bisa menggunakan cara hidroponik. Praktis, dan hasilnya sama seperti menanam tanaman dengan cara yang biasa)
4. Ikut aktif dalam berbagai isu lingkungan hidup (dengan begini, kita bisa lebih tahu hal-hal apa saja yang sedang terjadi yang menjadi masalah dalam lingkungan hidup, juga cara-cara untuk mengatasinya)
Walaupun upaya-upaya diatas terbilang biasa saja, tapi semoga hal-hal di atas dapat kita lakukan dengan sebaik mungkin. Dengan begitu, kita pun dapat menjadikan bumi kita lebih baik dan sehat seperti dulu :)
*gambar: Google.co.id
0 comments