Need More Than 24 Hours/day

By Kezia Tania - Sunday, June 09, 2013

GROAAARRRGGHHH
Nggak tau kenapa ya, rasanya jadi hilang semangat hidup.

Hahah.
Well, nggak se-ekstrem itu sih. Tapi, jujur gue lagi males banget berurusan dengan hampir segala hal yang seharusnya sudah menjadi bagian dari kehidupan gue sehari-hari. Such as going back to school, done all of the crazy assignments (and this includes the insane Biology projects), and another stuffs.
 
Pasalnya, suasana kegembiraan (yah, walaupun cuma sedikit yang memancar di hati sih) yang udah muncul selepas UAS minggu lalu langsung jadi drop begitu gue tau kalau kurang lebih sekitar 2 minggu-an gue masih harus bolak-balik ke sekolah untuk mengejar berbagai nilai yang masih belum dikumpulin, dan mengikuti berbagai macam remedial.

Sebenernya kalau dipikir-pikir, serba salah juga sih, ya.

Guru-guru terlalu rajin dan begitu euphorianya mereka ngasih tugas ke murid-muridnya. Sedangkan kita (as you know), begitu malasnya ngerjain tugas-tugas dari mereka.

Gue sendiri juga heran gimana caranya mereka bisa meriksa tugas murid-murid mereka sendiri (dari kelas 10 sampai kelas 11) sementara mereka juga harus meriksa UAS dan ngirimin nilai-nilai ke TU.

Mungkin meriksanya sambil masak di rumah kali, ya.
Haha. Ha.

Yang bikin rambut tambah rontok adalah kenyataan bahwa gue harus berada sebelum jam 6 pagi di sekolah hari Sabtu, 8 Juni 2013 kemarin.
Hanya untuk remedial ulang UAS Ekonomi.

Muahahahahh.

Konyol ah.

Padahal hari Jumatnya (7 Juni 2013) gue bener-bener capek dan nggak sempet istirahat walau cuma 15 menit.
I tell ya, hari Jumat kemarin gue kira pulangnya sampai jam 12 dan ternyata nggak. Yah, jam 12 lewat.... 30 menit lah. Setengah 1 siang.
Dan gue kira seharian penuh bakal diisi sama remed-remed yang bertahap gitu. Semacem nggak ada jeda dari remed mapel yang satu ke mapel yang lain.
Eh, ternyata malah banyak jam kosongnya.

Tapi pada akhirnya anak-anak kelas gue jadi remed UAS Biologi dan itu sampai jam setengah 1. Sesudah itu sih, kitanya boleh pulang.
Berhubung gue dan 2 orang temen cewek seangkatan sesama anak Rohkris ada jadwal KK (Kelompok Kecil) jam 1 dengan Kak Oche, maka jadinya gue dan salah satu temen gue ini menunggu setengah jam kehadiran kakak pembina kita.

Gue kira KK-nya cuma sejam. Eh, ternyata setengah 4 baru kelar. Tadinya gue sama temen KK gue mau kerumah temen kelompok Biologi kita karena masih ada 2 praktek yang belum selesai. Tapi berhubung gue inget kalau jam 6 gue ada janji latihan persiapan tugas di gereja sama temen sepelayanan, gue jadi nggak jadi ngerjain Bio.

Gue udah izin sama temen gue yang rumahnya mau dipake sebagai markas praktek Bio, tapi dia nggak bales. Ya sudah. Toh, temen KK gue ini juga tau kok gue emang nggak bisa.
Kenapa?
Yah itu tadi. Gue takut nggak keburu kalau gue harus ngerjain Bio.

Bayangin aja, setengah 4 baru selesai KK.
Perjalanan dari sekolah menuju rumah temen gue itu memakan waktu sekitar 5-10 menit.
Dan waktu yang digunakan buat ngerjain praktek Bio tersebut nggak mungkin makan waktu cuma 1 jam. 
Well, mungkin aja sih kalau ngerjainnya efektif dan efisien alias nggak pake jeda. 100% serius gitu. Tapi kan, namanya juga stres. Pastilah kita juga sambil nonton dan ngobrol ngerjainnya.

Katakanlah gue cuma bisa di rumah temen selama 1 jam. Itu artinya, jam 5.10 gue izin pulang duluan (meskipun belum selesai misalnya).
Nah, perjalanan dari rumah temen gue ke rumah gue memakan waktu kurang-lebih 45 menit. Dengan naik motor.

Berarti, begitu gue nyampe rumah udah jam 5.55 dong.
Dan itu artinya, udah tinggal 5 menit lagi waktu yang gue butuhkan untuk berada di gereja dan mulai latihan dengan temen gue.

Yah nggak mungkin, lah.

Jadilah gue menunggu bokap menjemput gue dari rumah ke sekolah sekitar 45 menit (biasanya 30 menit-an) lantaran jalanan lagi macet karena udah sore.
Dengan ditemani segelas Indomie goreng rasa rendang, gue pun menunggu.

Sampai di rumah, udah jam 5. Itu artinya ada waktu 45 menit-an sebelum berangkat ke gereja.
Tapi gue malah kebablasan dan baru jalan jam 6 kurang.

Dea, temen sepelayanan gue udah nunggu sendirian di gereja. Untungnya udah ada pembina Komisi Remaja kita, Kak Yustus.
Gue dan Dea langsung latihan ditemani Bu Titin dan anaknya, Tasya yang juga seangkatan sama gue dan Dea.

Dan jujur, latihan kemarin sama sekali nggak efektif karena semua chord lagu yang ada di liturginya ada di buku 1 (buku lagu rohani)  dan buku itu, hilang *backsound: hilang.... hilang...*

Aaaaarrrggghhh

Untunglah gue masih bisa menahan emosi walau mungkin sebagian rambut gue udah mencuat ke atas saking stresnya.

Jadilah gue dan Dea nyari-nyari chord sendiri.
Jadi nggak enak juga sih sama Bu Titin yang udah ngeluangin waktunya buat dateng lebih awal untuk nemenin kita latihan sekaligus nyanyi. Soalnya pas dia lagi asik-asiknya nyanyi, gue dan Dea ber-"eh", "lho", "ah salah deng" di tengah-tengah lagu lantaran masih nyari-nyari chord.

Nggak terasa, waktu menunjukkan pukul 7.40
Whoahahahah.
Gue, Dea, dan Tasya jadi baru inget kalau kita ada Katekisasi jam 7. Dan kita, udah telat 40 menit. Itu artinya, tinggal 20 menit waktu yang tersisa sebelum kateknya selesai.

Kita pun langsung masuk ke ruang katek. Dan semua mata memandang ke kita.
Jadi nggak enak. Pak Thomas lagi fokus ngejelasin materi katek, tiba-tiba 3 orang cewek masuk.
Ngeeengg...

Dan mengambil tempat duduk bersebelahan.

Katek selesai, dan niatnya gue pengen latihan lagi sama Dea. Tapi ruangannya mau dipake buat rapat panitia retreat Remaja.
Ya sudah.

Gue sempet ikut rapat sebentar, dan menunggu nyokap gue selesai latihan VG.
Dan itu adalah sampai jam 10 malam.

Gue sampai di rumah, nggak langsung tidur karena gue baru inget kalau besoknya gue harus berada di sekolah jam 6 kurang untuk.... Yeah.
Remed Ekonomi... Lagi!

Jadilah gue baca-baca dulu, dan baru bergelung di balik selimut sekitar jam 1 pagi.

Hari Sabtunya, dengan mata masih terantuk-antuk, gue bangun dan bersiap ke sekolah dengan diantar bokap pake mobil.
And the horrible thing is, I fell asleep in the car. 
Untungnya gue langsung melek begitu mobil sampai di depan gerbang sekolah.

Dan serius, selama 30 menit gue menunggu kedatangan guru Ekonomi gue yang belum dateng dengan baca-baca hasil remed temen gue yang lulus KKM.

Tepat jam 6, si guru pun dateng.
Dan gue bersyukur banget kalau gue akhirnya mendapat soal yang sama persis dengan apa yang baru saja gue baca di sekolah pagi itu.

Jadi yah, cukup yakin lah kalau gue bakal tuntas untuk remed yang satu ini. Hehe.
Sampai di rumah, gue langsung tepar dan baru bangun kembali jam 1 siang.

Yah, intinya sih capek aja rasanya minggu ini. 24 jam dalam sehari rasanya nggak cukup banget. Ya sudah deh. Sepertinya lebih baik gue akhiri postingan kali ini karena besok harus kembali bangun pagi dan pergi ke sekolah untuk mengikuti beragam remedial, ulangan, dan pengumpulan tugas lainnya.

So, ciao!

  • Share:

You Might Also Like

0 comments