Aaaarrgghhh....!! I don't know why, and how could my blog looks different? I mean, look at the font. It looks totally different and really annoying, right?
So actually, I was trying to change my blog template (background) 'cause I think there are a lot of blog use my template.And I feel like it's not my blog anymore :'((

Instead of having fun looking for my new template, I feel so sad to know that I'm gonna change my blog template. 'Cause.. yeah, well.. this template has already accompanied me and also my blog audiences for come to my blog for more than a year :'(
But maybe, Blogger also supports my feeling by telling me that I couldn't change my blog template with the new one 'cause it (the new template's code) still packed by the wrong XML. I don't know what it means, but I feel a lil' bit depressed with it. I feel sad to know that I couldn't change it, and also happy 'cause that means my old template doesn't have to 'retire' from it's 'job' to accompany my writings. Hahahaaa

But still, I am so curious to know how to change my blog template :/
Anyone can solve my problem? If so, you can send it to my email (look at the left side of my blog. And click the 'View My Complete Profile' and there is an 'Email' link. It goes to my email address.) Thank you....!! I do appreciate you whoever you are, who could solve my problem >_^

Hidup itu memang nggak ada yang bisa ngalahin kekejamannya. Hidup itu memang nggak ada yang bisa ngalahin kesengsaraan yang dibuatnya. Hidup itu capek. Hidup itu membosankan. Hidup itu nggak ada apa-apanya. Hidup itu sucks banget.
Mungkin, ini dia alasan mengapa gue berpendapat seperti yang gue tulis di atas tadi.

Seperti yang kita tahu, hidup itu nggak akan lepas dari yang namanya kesulitan. Dari yang namanya perkara. Dari yang namanya cobaan berat. Dan hidup itu, sangat 'nggak banget'. Banyak hal-hal yang ada di dalam hidup kita, yang harus kita hadapi meskipun rasanya impossible banget. Dan kadang, gue suka bertanya-tanya, "Kenapa Tuhan sebegitu jahatnya sama gue dengan ngasih gue cobaan hidup yang gue nggak yakin apakah gue bisa hadapi atau nggak?"

Gue bertanya sama diri gue seperti itu soalnya gue nggak jarang denger orang bilang (khususnya Pendeta-pendeta dan guru-guru di sekolah gue), "Tuhan itu nggak pernah ngasih cobaan hidup yang melampaui kemampuan kita dalam mengatasinya." Dan untungnya, perasaan gue waktu itu lagi bagus. Nggak lagi kacau balau. Kalau enggak, mungkin gue bisa lompat dari tempat duduk gue dan mencengkeram kerah baju si pendeta (atau si guru) sampai robek dan berteriak tepat di depan wajahnya, "KALO GITU KENAPA GUE NGGAK BISA NGATASIN MASALAH GUE, DODOL???!!!!"

Buktinya, masih banya orang yang mati (misalnya, karena diculik dan karena nggak ada uang tebusannya, dia dibunuh) yang sebenernya itu cobaan datang dari Tuhan. Itu artinya kan cobaan itu melampaui kemampuannya dong! Back to the topic. Semua orang pasti pernah ngalamin yang namanya cobaan hidup. Pasti itu. Pasti. Nggak mungkin nggak pernah. Itu aneh. Aneh namanya!

Ambil contoh, sebagai seorang pelajar kita tentunya punya cobaan hidup yang nggak kalah bejibun sama orang-orang dewasa yang udah bisa nyari duit. Contohnya;
1. Tekanan dari guru dan orangtua yang menginginkan kita bisa mendapat nilai yang lebih bagus. Bahkan, ada yang sampai nge-push anaknya biar bisa jadi juara kelas terus. That's bad. And pathetic.

2. Tugas-tugas yang menumpuk dari sekolah, yang bisa bikin kita jadi nggak punya waktu untuk beristirahat, meskipun kita sudah berusaha sekuat tenaga untuk mempergunakan waktu kita sebaik mungkin.

3. Temen kita ada yang ngejauhin kita hanya gara-gara hal sepele.

4. Guru kita membentak kita dengan alasan yang sepele abis. Yang padahal, itu bisa jadi salah dia sendiri dalam memberitahukan kepada murid-muridnya tentang tugas yang dia kasih. Atau mungkin, dia cuma pengen melampiaskan kekesalannya hanya gara-gara dia telat bangun pagi dan nggak sempat dandan di toilet sekolah, hanya untuk meng-impress seorang karyawan sekolah yang dia taksir. Whoops! Nggak. Nggak ada yang kayak gitu di sekolah gue.

5. Pacar atau gebetan kita nyakitin hati kita. Padahal sebenernya dia sendiri yang salah.

6. Temen se-grup dalam suatu proyek sekolah kita nggak mau ikut campur dalam proses pengambilan nilai proyek itu, dan nyalah-nylaahin kita bahwa itu semua salah kita. Padahal, mereka sendiri yang salah. Mereka sendiri yang bodoh. Mereka sendiri sama sekali nggak nyadar seberapa pentingnya pengambilan nilai tersebut buat rapot dia juga.

7. Komputer yang kita pakai udah super jadul, ditambah lagi internet yang super lelet yang seharusnya kita butuhkan buat nyari artikel untuk tugas sekolah, dan printer kita pun juga rusak. Mantap...

Dan masih banyak lagi cobaan lain yang dihadapi sama para pelajar. Kalau dilihat-lihat, cobaan-cobaan macem itu sungguh teramat sangat nggak banget. Nih, liat nomer 1. Si guru atau si ortu anak (biasanya sih.. ortu) pingin banget anaknya jadi juara kelas dan jadi kebanggaan mereka, juga biar bisa bawa nama baik keluarga mereka dengan menekan mereka supaya bisa jadi yang terbaik di sekolahnya. Padahal sebenernya, anak itu nggak bisa secepat itu berubah jadi 'bintang'. Anak itu butuh waktu. Butuh proses. Butuh ketenangan biar bisa konsentrasi belajar.

Nantinya kalo ortunya terlalu menekan anaknya, bisa jadi si anak itu fokus belajarnya nggak bener. Mereka terlalu mengobsesikan kemauan si ortu. Mereka lebih mengedepankan keinginan si ortu tanpa memedulikan masa depan mereka. Pelajaran yang diserap juga semata-mata hanya untuk membanggakan ortu aja. Dan kalo mareka terlalu berpikir bahwa si ortu ini orangnya cukup keras, mereka jadi kepikiran itu melulu selama mereka lagi belajar. Yang pada akhirnya, kalo nilai si anak dibawah keinginan si ortu, anak itu akan merasa down banget. Dia akan merasa bahwa dirinya nggak ada gunanya di mata si ortu. Merasa bahwa hidup mereka cuma buang-buangin duit ortu doang untuk sekolah, dan terlalu merasa bahwa ortu mereka kecewa berat. Merasa bahwa mereka sampah dunia.

Hal yang kayak gini sering disebut sebagai stres. Si anak akan stres dengan kenyataan bahwa ortunya nggak puas dengan hasil jerih payahnya yang udah mati-matian belajar. Kalo si anak terus-terusan stres kayak gini, bisa jadi anak itu kena berbagai macam penyakit. Mereka bisa mogok makan, males berinteraksi dengan orang di sekitarnya, merasa nggak ada harapan buat hidup lagi.. Yang pada akhirnya berujung dengan si anak akan kena sakit parah, dan akhirnya mati. Atau mungkin, berniat untuk bunuh diri. In the end, si ortu akan merasa menyesal karena udah terlalu menekan anaknya.

Masalah yang saat ini lagi gue hadapi rata-rata kayak begitu. Tapi untungnya, gue nggak ngalamin cobaan nomer 1. Karena ortu gue ngasih gue kebebasan dalam belajar. Mereka sendiri yang bilang waktu gue ngambil rapot mid semester 1 pas kelas 7, "Papa sama mama nggak nyuruh kamu buat jadi anak paling pinter di sekolah, kok. Kamu nggak harus jadi juara 1 di sekolah. Pokoknya, kamu ambil aja ilmu yang dikasih gurumu ke kamu. Papa sama mama cuma pengin kamu bisa jadi orang sukses yang bisa menghidupi diri kamu sendiri, paling enggak. Bahkan, kalo kamu bisa lebih dari itu semua, papa mama bakal bangga banget sama kamu dan usahamu. Pokoknya, jangan sampai jadi pikiran kalo papa mama terobsesi banget untuk menjadikan kamu anak yang paling hebat, yang paling pinter. Jangan, jangan dipikirin. Pikirkan aja yang buat masa depan nanti. " Waktu itu gue desperate abis. Gue sampe nangis gara-gara nilai fisika gue jebol banget. Serasa mau bunuh diri waktu itu *lebay*.

Perkataan kayak gitu sama sekali nggak 'nusuk' siapa pun yang mendengarnya. Itu justru ngasih semangat buat belajar.

Gue sekarang lagi ngalamin cobaan nomer 5, 6, dan 7. Khususnya, gue terpukul banget sama yang nomer 6. Kelompok SKJ gue kacau banget gilaaaaa.....! Yang cowok-cowok pada males dan temen gue yang cewek jadi bad mood. Yaaah, gue sih rada-rada males dan nggak enak aja ngeliatnya. Gue udah usaha biar dia mau ngomong lagi tapi usaha gue nggak dihargai. Percuma rasanya.

Dan hari ini kan harusnya gue sekolah meskipun pulangnya jam 10 dan belajarnya cuma 3 mata pelajaran. Tapi gue ketiduran semalem dan bangun kesiangan tadi jam 06.37 (dimana gue seharusnya udah pergi ke sekolah!) dan dan nggak ada kendaraan yang bisa dipake!! Mobil rusak gara-gara dibawa ke bengkel (cuma mau ganti oli doang waktu itu. tapi pas nyokap gue pake, berujung pada kerusakan yang super aneh!) dan nyokap gue nggak bisa bawa motor bokap. Yah, ada motor tante gue juga sih. Tpi kayaknya hal itu mustahil. Karena waktunya dah tinggal sekitar 23 menit lagi sampai bel masuk bunyi. Kesannya dipaksain banget gue ke sekolah :/

Dan gue sekarang terus-terusan ngeliat ke arah jam dinding. Mikir, sekarang mereka lagi ngapain. Dan sekarang udah jam 10.45. Gue sedih banget nggak bisa ke sekolah walaupun cuma kepengen belajar (soalnya 3 jam pelajaran itu isinya pelajaran bahasa semua; Conversation, Mandarin, sama Inggris. Asiiiik banget tuh) dan ketemu sama temen-temen. Dan sekalian, ngambil nilai SKJ.

Duuuuh, gue berharap anak-anak SKJ gue belom ambil nilai hari ini. Semoga mereka mau nungguin gueee...!! Kemaren harusnya ambil nilai tapi lantaran gurunya udah pulang duluan (shucks!) yang laen pada pulang deh. Jadinya recananya hari ini. Eh. tapi guenya malah nggak masuk.

Aaaaaahhh...!!! Bimbang bangeeeeeeeeeeetttttt........!!!!!!!!!!!!!!!!!!1

SEMOGA, MEREKA BELOM AMBIL NILAI!! AMIN!

Nggak lama lagi kelas 9 bakalan Ujian Negara. Sekitar seminggu lagi. Tanggal 25 April lah, mereka ujiannya. Dan gue sempet ngerasain kalo atmosfir di ruang kelas 9 makin lama makin beda. Makin sunyi laah~
hahahaaa...
Dan nggak cuma itu. Jadwal belajar buat kelas 7 sama kelas 8 juga jadi berubah. Gue berpikir, gimana jadinya nanti kalo anak-anak angkatan gue jadi anak kelas 9 tahun depan. Mungkin, walaupun udah tinggal besok ujiannya, masih pada keluyuran kayak anak SD =P
Guru Bahasa Indonesia gue juga bilang ke anak-anak kelas gue saking udah keselnya ngurusin kita, "Kalian contoh anak kelas 9, dong. Mereka tertib, rapi, tapi pinter pinter, tuh. Saya nggak tau deh nanti kalau kalian sudah kelas 9 apakah kelakuannya masih kayak gini, atau udah berubah. Yah saya sih, berharapnya kalian udah berubah jadi lebih baik.. Karena kalo kalian masih kayak gini, aduh Ibu udah nggak tau lagi deh. Kalian mesti berubah dari awal. Jangan pas udah kelas 9 masih kayak begini aja. Kalian udah harus bisa dari awal kelas sembilan jadi lebih baik!"


Wew. Apal.

Gue sendiri juga bisa ngebayangin, pastinya masa-masa mau ujian akhir kelas 9 sama kelas 6 itu beda. Pastinya. Yang pertama, udah pasti jauh lebih susah dan lebih berat. Yang kedua, waktu yang digunakan juga jauh lebih lama. Waktu itu, kan anak-anak ekskul Entertainment (termasuk gue) pada lagi nyobain proyek 'shooting' di sekolah. Yaaah, berhubung modalnya minim dan termasuk sebuah proyek yang menurut gue percobaan, jadinya gue nulis 'shooting' dengan tanda kutip.

Maklum, karena baru pertama kli di-'shooting', jadinya banyak yang lupa dialog lah, sampe-sampe ada yang nge-take 11 kali!!
Dan nggak cuma itu. Kamera yang kita pakai juga cuma satu. Daaaaaaaaan, bukan yang kakinya beroda. Jadi, pas ada adegan jalan, si kameramen otomatis kewalahan sendiri bawa-bawa kamera sambil jalan mundur.

Nah, 'shooting'-nya itu kan nyampe malem banget. Jadi, jam 8 malem kita baru pulang deh dari sekolah. Dan jujur, gedung sekolahku itu (terutama yang di lantai 4. Pas diluar ruangan Auditorium yang kita pake buat adegan audisi.) lampu-lampunya nggak dinyalain! Jadinya yaaaah, gelap-gelap gimana gitu.

Intinya sih, pas sore-sore jam 4-an, gue masih ngeliat banyak anak-anak kelas 9 yang masih pada nyiapin diri buat UPRA (Ujian Praktek) Seni atau UPRA OR gitu (Senam irama) Atau mungkin... Nyiapin diri buat UPRA besoknya. Yang jelas, mereka semangat banget ngerjainnya. Dan gue berharap, gue bisa serajin mereka.

Jadi, selamat berjuang yah buat anak-anak kelas 9!

Okay. So I just want to post this link. It has a photo of polar bears. I got this from the National Geographic Channel's website. I really love polar bears, and I think it's good for me to post this photo! Click on the link below to see the photo.
Hope you like it too! >_^ thank you



Polar Bear Photo – Arctic Wallpaper – National Geographic Photo of the Day

Akhirnyaaaaa, hari Jumat lagi..! Wedew, terlalu bahagia sampai-sampai nggak tau lagi mau nulis apa. Oke. Gue emang lebay alias berlebihan, alias juga hiperbola. Yah, pokoknya begitu lah (?)

Hari Jumat emang dimana-mana rata-rata selalu ditunggu-tunggu sama orang-orang, khususnya anak sekolahan. Soalnya, biasanya di hari Sabtu sama Minggunya libur. Kecuali, kalau buat sekolah Negeri, mereka hari Sabtu masuk. Bersyukur gue sekolah di sekolah swasta. Jadi Sabtunya libur. Bisa buat ngerjain tugas sekaligus istirahat ^^ weits, tapi bukan berarti gue bersifat "kasihaaaan deh lo..!" ke anak-anak yang sekolahnya di sekolah Negeri, ya!

Anyway, tadi pagi di sekolah, gue sama salah satu temen gue yang cewek, dikasih sekeping CD SKJ (Senam Kesegaran Jasmani) masing-masing satu (ya iya, lah. Masa mau 5? -______-) sama salah satu temen gue yang cowok. Nggak tau kenapa, rasanya kok gue jadi merasa bersalah sekaligus kasihan aja gitu sama dia (yang cowok).
Kan waktu semester 1 kemarin, dia juga sekelompok sama gue (pokoknya kelompok SKJ semester 1 sama deh sama yang sekarang). Nah, waktu itu dia kesannya nggak peduli amet alias 'sebodo' sama tugas SKJ ini. Gue dan temen gue yang cewek udah capek-capek ngedit-ngedit lagu (gue nyampe ganti CD 2 kali gara-gara gue baru tahu, kalo ternyata yang gue pake itu CD R, alias CD yang nggak bisa diganti-ganti isinya, alias udah paten. Sekali di burn langsung nggak bisa diedit lagi), gonta-ganti gerakan, sama bikin kliping laporannya. Eh, pas mau latihan di sekolah, dianya malah nggak setuju dan pulang. Well, nyebelin banget emang kalo punya temen kelompok yang nggak serius.

Sejak saat itu gue jadi mikir kalo dia orangnya nggak becus kalo kerja kelompok. Eh, tapi ternyata oh ternyata...~
Mungkin dia udah sadar sendiri kali, kalau yang namanya kerja kelompok itu harus serius sama harus kompak. Dan gue juga inget (yaaaah, bukan maksudnya gue 'nginget-nginget' sih yaaa...) pas dia ngasih kepingan CD itu, dia senyam-senyum sendiri. Nggak tau mungkin karena dia habis ngakak sama temen-temennya, atau kepingin nunjukin bahwa dia itu ternyata bisa juga serius yang namanya kerja kelompok. Bahwa dia udah berubah. Bahwa dia juga bisa melakukan yang menguntungkan buat kelompoknya sendiri. Weleh, malah jadi lebay lagi kan gue?

Eh, tapi itu semua juga bisa jadi arti lain...



Tampangnya bisa bikin gue dan temen gue punya pikiran lain. Soalnya, pas dia ngasih CDnya, kesannya kayak dia ngasih CD hasil rekamannya. CD lagu perdana bikinannya. Yang nyanyi dia sendiri juga. Dan tampangnya juga kayak dia ngomong, "Nih, album pertama gue. Dengerin dari awal sampai akhirnya, jangan di skip satu lagu pun. Keren lhoooo...!"




Oe. Lebay dan imajinasi gue yang kelewat tinggi mulai muncul lagi.

Yah, mungkin gara-gara hal tersebut gue jadi merasa bersalah banget, sekaligus kasihan dan berterima kasih sama dia. Niatnya sih, gue kepingin ngusulin lagu-lagunya. Tapi berhubung gue telat ngasih taunya, jadi ya sudah deh. Pakai beberapa lagu yang dia pilih sendiri.
And you know what? Gue udah punya dugaan bahwa lagu-lagunya pasti lagu-lagu yang beatnya kayak beat lagu-lagu buat clubbing. Yah, musik-musik techno gitu lah. Dan ternyata.....









Dugaan gue bener 100%.


Nggak tau apa karena dia anak blasteran makanya dia jadi terbiasa sama lagu-lagu sana yang kayak gitu. Entah kenapa, rasanya kok hal kayak gitu mengundang gue banget untuk kepingin tahu lebih lanjut, kenapa itu anak seneng banget masukin lagu-lagu techno? Kesannya kayak SKJ tuh sama aja dengan nari clubbing ala anak sekolahan -_______-
Oh...

Mungkin dia sering dengerin OZ Radio, 90.8 fm tiap hari Jumat dari jam 9 malem sampai jam 11 kali...! Kan sering diputer tuh, lagu-lagu clubbing -___- yah, well... Gue emang suka dengerin OZ juga sih~

Anyway, intinya seperti itulah~
Sayangnya lagi, CD yang udah dia bagi-bagiin ke kita itu masih dalam format yang salah pas dia burn. Soalnya, pas di coba di CD player, nggak mau jalan. Yaaah, nggak apa-apa lah..

Toh, dia udah usaha. Dan guru gue juga nggak menentukan lagu-lagunya harus yang kayak gimana. Tapi sih... yaaah~ begitulah jadinya.
Tapi toh, yang penting udah pada usaha kan? Hahahahahahahaaa...!
Jadi, kesimpulannya. Gue harus bisa menghargai usaha orang sekecil apapun itu. Masih mending dia udah ngedit sendiri lagunya. Kalo udah kayak gitu, berarti gue sama temen gue yang cewek tinggal nyari pola lantai sama gerakannya. Selesai deh.



Udah deh, stop dulu nulisnya -_^
Bye!

I just got my report card yesterday. Finally. 'Cause at the day when we had to take it, I hadn't come to school. And thank goodness, several of my subjects got pretty good scores. Well, except for Maths and P.E of course. I think I will never ever pass those subjects in whole of my life -______-

Anyway, I just thought that I think God is giving me several lucks this week. Like when me and my group had to take up our P.E score for aerobics. We were the first turn! And we hadn't do anything yet. Not even the moves, and also the report of how many times we had practice it.

At first, I think we're not so lucky. 'Cause we got the FIRST turn! But then luckily, God saved us. Our P.E teacher said that we still had one more chance to practice and next week, we will take up that score again.
But my Monday's Disaster (that's what i called for a lot of definitely-not-what-I-like things on Mondays) hadn't finish yet. I still had to print my Religion assignment but there is no printer I could use that day!

Well actually, there is. Wait. Let me explain the story of how could there's no printer that I could use. So when I just sat on my chair in my classroom, I went to the library and asked the librarian if there was a printer that worked so I could printed my assignment. But he said "Oh... Sorry. The printer is not working.." And I was like "God! Dammit!"
But then one of my friend came to the library and told me if she could accompanied me to go to the Computer Lab. She said there was a printer that she used to printed her assignment.. So i agreed with her advice.

So at the fifth period, we went to the Computer Lab, and asked if I could use the printer. And one of my Computer teachers (We have 2 Computer teachers for Middle School) told me that the printed was not working! I remember that I felt like I wanna scream right in front of my Religion teacher and said, "Ma'am, can I please get an extra time to submit my assignment tomorrow...??? My printer is not working..... And I cannot use the printers in this school. So can I PLEASE submit it tomorrow???? Please, Ma'am... Please... PLEASE...!!!"

Oh well, Too dramatic.

So we went to the 1st-floor teacher's room and asked that question again. And this time, I felt like I really really want to bomb the school. 'Cause one of the teachers said that I couldn't use the printer. It wasn't because the printer was not working but it was because she said that my assignment was supposed to be printed last night, and not that time.



Sucks. Really sucks.


I mean, can she feels what did I felt that day? Anxious. Worried. Dammit!

But then finally God helped me again. I thought I'm gonna get bursts of my Religion teacher's anger on her class but actually, I didn't.
Well yeah, I had to signed my name on the 8A's offense book and got minus 3 for my 'attitude'. But that's okay. But I was the only girl who didn't bring my assignment. Hahahahaaahhh...

Well, i think that's all. See ya!