Solid Nggak, Sih?

By Kezia Tania - Friday, October 07, 2011

Solid. Itu adalah satu-satunya kata yang belakangan ini paling sering gue denger dan paling sering dibahas diantara anak-anak kelas 9 di sekolah gue.


Sebenernya solid tuh apa sih? Zat cair? Bahaha.
Sayangnya, bukan itu -_-

Solid disini maksudnya 'solidaritas'.
Permasalahannya adalah, angkatan 17 SMPK gue yang nama angkatannya 'Dix-Sept' (bahasa Prancisnya '17') ini ada solideritasnya nggak?

Lho? Kok bisa timbul pertanyaan semacem itu? ._.
Iya.

Begini ceritanya...

Konon, di suatu negeri antah berantah, datanglah seekor cicak..
Halah -_- Malah ngelantur.

Bukan, bukan. Maksud gue, awal dari pertanyaan tersebut adalah kondisi Dix-Sept ini.

Jadi, kita itu angkatan pertama di SMPK ini yang ada kelas bilingualnya.
Sebelum ada angkatan kita, SMPK ini masih kayak sekolah biasa yang nggak ada kelas bilingualnya... Tapi, begitu tahun akademik 2009, mulai diadain tes bilingual.

Nah, sejak adanya tes itu, ada sedikit 'kesenjangan sosial' (halah -_-) antara anak-anak yang masuk kelas bilingual sama yang reguler.

Meskipun udah diadain retest bilingual pas Juli kemarin, tetep aja ada rasa kesel-kesel gimana gitu dari kedua pihak (oh plis. Bahasa gue emang seperti ini =_=)

Nah, kebanyakan anak-anak dari kelas bilingual yang lama (yang udah kepilih jadi anak bilingual sejak kelas 7) memilih untuk solid dan tetep sekelas sama anak-anak sesama bilingual, sampai perpisahan nanti.

Jadinya, ada beberapa yang (menurut gue, sesuai dengan survei yang gue lakukan lewat update-an status anak-anak kelas biling) belajar sebelum retest bilingual pas liburan kenaikan kelas kemarin... Supaya bisa tetep sekelas lagi, gitu.

Akhirnya, ada 4 orang anak (termasuk gue) yang keluar dari kelas biling gara-gara hasil retest kemarin nggak memenuhi syarat untuk masuk ke kelas bilingual tahun ini.

Gue nggak belajar karena males, dan jujur, sebenrnya waktu tes IPA, itu lumayan gampang. Tapi dengan berat hati, gue memilih jawaban yang salah hingga akhirnya gue pindah ke kelas reguler.

Gue gak sedih. Gue gak kecewa. Gue juga nggak kesenenang. Gue netral.
*yeah

Gue juga nggak berkecil hati dengan kenyataan yang sebenarnya bahwa gue adalah satu-satunya cewek dari kelas bilingual yang pindah alias 'turun jabatan' ke kelas reguler.

Gue juga nggak bangga atau merasa keren karena sudah memecahkan rekor sebagai cewek pertama yang pindah 'tingkatan' kelas di SMPK ini.

Kenapa? Soalnya banyak guru yang bilang kalo kepindahan kita ke kelas reguler itu nggak apa-apa. Toh, kita juga sama-sama belajar buat persiapan berbagai ujian nanti. Dan gue sudah membuktikan bahwa perbedaan antara kelas bilingual dengan reguler itu sedikit.

Lagi pula, gue juga menyadari bahwa gue merasa sedikit ketinggalan kalo gue di kelas bilingual. Jadi, daripada gue tetep ngelanjutin kelas 9 di kelas biling tapi guenya nggak nangkep pelajaran yang disampaikan, ngapain juga? ._.

Nah, kembali ke masalah solid tadi.
Anak-anak kelas bilingual dari kelas 7 sampai sekarang terkenal sama kesolidaritasannya. Emang sih, gue merasakan adanya perbedaan kepedulian antar sesama temen sekelas di kelas reguler.

Jadi, seangkatan ini pada tau kalo anak-anak bilingual angkatan kita tuh solid banget.

Belakangan ini, pas pelajaran Biologi (kebetulan gurunya wali kelas gue), kita ditanya, "nak, sebenrnya kamu tuh merasa seangkatan nggak sih, dengan anak-anak kelas sebelah?"

Dan otomatis, jawabannya adalah "nggaaaaaaaak...!"
"Lho, kenapa?" tanya wali gue.
"Abisnya anak kelas A (kelas biling. 9A.) sombong-sombong sih bu!"
"Lha, kok kalian mikir begitu?"
"Iya bu. Pada pinter-pinter, jadinya pada sombong... Sok solid, lagi bu!"
"Tapi apa kalian nggak mau rukun-rukun sama mereka?"
"Yah gimana mau bisa rukun bu, kalo mereka aja nggak mau rukunan sama kita??"
"Hmm.... -_- nak, mereka juga sama kayak kalian. Mereka pikir kalian juga nggak mau rukunan sama mereka."
"Nah kan, bener? Ya udah bu. Kalo gitu kita pas perpisahan, bikin 2 acara aja!"
"Iya, bu! Kelas B sama C satu acara, terus kelas A bikin acara sendiri sanaaa..!" kata murid yang lain.
"Iya, bener. Kan mereka.... Soooooollliiiiidddd~ ahahahahahaha" kata murid yang lain lagi -_-


Yah, begitulah jadinya. Mungkin konflik kayak begini terlalu kekanak-kanakkan untuk dipermasalahkan sama anak-anak kelas 9, tapi toh begini kenyataannya -_-

Gue sih netral-netral aja. Berharap agar angkatan Dix-Sept ini bisa makin rukun...

  • Share:

You Might Also Like

0 comments