Disakitin Itu Nggak Enak

By Kezia Tania - Monday, September 26, 2011

Well, kedengerannya childish banget. Tapi judul di atas sengaja gue pilih sebagai judul postingan kali ini, karena gue ingin menyalurkan rasa gelisah sekaligus galau gue hari ini. Sekaligus juga, pingin bisa bikin siapa pun yang baca post ini jadi sadar. Hahaha..
Semua orang pasti pernah ngerasain yang namanya disakitin.

Gue gak bermaksud untuk menjadi sok suci, sok baik, atau apalah itu namanya yang sifatnya menggurui. Tapi, tolong dibaca dulu ;P
Hehehe


Disakitin itu emang rasanya nggak enak banget. Ya iyalah, namanya aja juga 'diSAKITin'. Oh, sudalah. Gue terlalu nge-jayus jadinya -_-
Yeah, well. Disakitin bisa berarti banyak.

Bisa disakitin gara-gara pacar (ehem!), keluarga, temen, guru, atau pun orang-orang lain di sekitar kita.
Semuanya itu nggak enak banget.

Sebenernya, kalo dilihat dari cara pandang gue sendiri, perasaan 'disakitin' itu tergantung dari cara kita ner
ima rasa sakit itu.

Contohnya aja, pas disakitin sama temen sendiri. Nah, sebenernya ada 2 kemungkinan yang mempengaruhi sikap kita dalam
nerima kenyataan bahwa kita udah 'disakitin' sama temen kita.

Pertama; temen kita itu nggak sengaja nyakitin kita. Lho? Nggak sengaja? Iya. Maksudnya 'nggak sengaja' disini adalah bahwa (yow. Bahasanyaaaa =_= haha) si temen kita ini misalnya baru di marahin sama ortunya. Terus, secara nggak sengaja dia ngelampuasin kemarahannya ke kita.

Kedua; bisa jadi karena dia emang secara sengaja nyakitin kita.


Jadi, kalo kita terlalu 'memasukkan ke dalam hati' apa yang sudah dikatakan orang lain kepada kita (khususnya yang sifatnya negatif), kita bisa jadi pribadi yang sensitif banget (gak pake aja). Dan bahkan lemah dalam menghadapi segala hal, khususnya tantangan hidup.

Yeaaa....
Eh, gue serius.



Oh, oke. Jadi maksud gue adalah bagaimana cara terbaik buat kita supaya nggak mengalami galau atau sakit hati atau benci yang berkepanjangan.

Menurut gue, beberapa hal yang bisa dicoba buat kita (khususnya manusia-manusia seperti gue, yang sekarang lagi dalam masa pra-remaja dan remaja :P) supaya kita bisa makin tegar menghadapi rasa sakit yang kita rasain tiap kati kita disakitin:

1. Dengerin lagu-lagu galau = ini adalah cara pertama yang jadi andalan bagi setiap orang begitu tau kalo mereka merasa disakitin. Ini juga merupakan cara permulaan seseorang merefleksikan diri mereka pas lagi merasa sedih.

2. Menagislah = kedengeranya sedikit 'ber-sinetron-ria' tapi percaya deh. Ini adalah satu-satunya cara yang 'mempersilakan' diri kita untuk numpahin semua perasaan yang ada dalam diri kita. Kesel, dendam, merasa terhina, sakit hati, sedih, semuanya dapat dengan mudah kita tuangkan melalui tangisan.



3. Berdoa = Ini juga merupaan cara yang ampuh buat bikin perasaan kita jadi lebih baik. Menurut gue, melalui berdoalah pikiran, hati, jiwa, dan raga kita jadi lebih baik dan lebih tenang. Minta sama Tuhan supaya kita dikasih kekuatan, kesabaran, dan penghiburan buat kita supaya kita jadi merasa lebih baik.

4. Bikin puisi/lagu/cerpen/ngeblog/nulis diary = Kenapa? Soalnya dengan hal seperti ini (sama seperti yang biasa gue lakukan) pikiran kita jadi terfokus dengan masalah 'disakiti' ini. Terfokus disni maksud gue bukannya malah jadi semakin kepikiran. Tapi ngebantu kita untuk jadi lebih baik.

Coba deh, kita coba ngelampiasin rasa disakitin ini dalam bentuk tulisan. Hasilnya bisa dipastiin bakal jadi hasil yang nggak jelek, karena berasal dari perasaan kita sendiri.

Misalnya kita sakit hati sama pacar atau gebetan, kita bisa bikin puisi atau bahkan lagu buat dia. See? Hasilnya pasti lebih real karena lirik dan nadanya berasal dari hati kita, yang sesuai buat pacar atau gebetan itu.


Atau kalo nggak bisa bikin puisi atau lagu, nulis diary aja. Atau ngeblog. Sama seperti yang gue lakukan detik ini. Anggap buku diary atau blog kalian itu sebagai sobat penyimpan rahasia kita. Dan curhatlah sepuas-puasnya lalu di publish supaya orang-orang bisa liat, atau bisa ngerti perasaan kita (kalo mau di publish. Kalo enggak, ya gapapa :} )

Tapi inget, selagi kita menulis post tersebut untuk di publikasikan, pastikan gaya penulisan dan bahasanya masih bisa diterima masyarakat umum. Misanya yah dengan cara nggak nyisipin kata-kata kasar.

Jangan salah, meskipun baru pemula, begitu di publikasikan dan ada orang yang baca, kita bisa dituntut karena telah menyisipkan tulisan-tulisan yang 'nggak banget'.


5. Denger lagu-lagu hepi = Kegiatan ini gue masukin sebagai bagian terakhir dalam upaya 'penye
mbuhan diri dari rasa disakitin' soalnya dengerin lagu hepi itu bisa ngebawa suasana hepi juga
. Dan tentunya, suasana seperti itu akan jauh lebih baik dan lebih enak dinikmati kalo kita dengerinnya pas udah di saat terakhir kita melakukan 'terapi' rasa sakit ini.


Oh, oke. Sepertinya gue terlalu cerewet -_____- Maaf, sudah membuat mata dan pikiran kalian jadi pusing dan 'terkontaminasi' dengan ceramahan gue ini yang sifatnya terlalu menggurui untuk ditulis oleh seorang cewek berumur 14 tahun ini.

Hahahahahahahahaha. Oh. Too much ._.

Chao! Hope all of us feel better and stronger
God bless
:D

  • Share:

You Might Also Like

0 comments